Peluang Ekspor Daging Ayam dan Strategi Pengembangan di Indonesia
Peringkat Penghasil Daging Ayam Terbesar di Dunia
Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh berbagai lembaga internasional pada tahun 2024, berikut adalah daftar 10 besar negara penghasil daging ayam:
- Amerika Serikat – 21 juta ton
- Brasil – 15 juta ton
- China – 14,6 juta ton
- Uni Eropa – 10 juta ton
- India – 5 juta ton
- Rusia – 4,5 juta ton
- Meksiko – 3,8 juta ton
- Thailand – 3 juta ton
- Indonesia – 2,5 juta ton
- Argentina – 2,3 juta ton
Negara-negara penghasil utama seperti Amerika Serikat, Brasil, dan China memimpin produksi global, yang mencapai lebih dari 50% dari total daging ayam dunia. Mereka berhasil mencapai angka tersebut berkat dukungan infrastruktur modern, teknologi canggih, dan kebijakan nasional yang mendorong industri unggas.
Poultry Producer, aviNews, la revista global de avicultura, World Farms.
Kekuatan Pasar Domestik Indonesia
Permintaan daging ayam di Indonesia sangat tinggi, karena ayam merupakan sumber protein utama bagi masyarakat. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap permintaan besar ini meliputi:
- Populasi Besar dan Kelas Menengah yang Tumbuh: Pertumbuhan populasi dan meningkatnya pendapatan masyarakat mendorong konsumsi daging ayam sebagai protein utama.
- Preferensi terhadap Ayam Lokal: Konsumen Indonesia lebih memilih daging ayam lokal, yang mendorong peternak untuk terus meningkatkan kapasitas produksi.
Peluang Ekspor dan Strategi Pengembangan Peternakan
Indonesia memiliki potensi besar untuk memperluas pangsa pasar ekspornya, terutama ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Misalnya, Thailand telah lama menjadi eksportir utama di Asia, yang menunjukkan tingginya permintaan di kawasan ini. Indonesia dapat mengikuti jejak Thailand dengan meningkatkan standar kualitas produk, memperkuat sertifikasi halal, dan memfokuskan pada praktik berkelanjutan untuk menarik lebih banyak pasar internasional
Inovasi untuk Peningkatan Efisiensi Produksi
Untuk meningkatkan daya saing di pasar global, peternak ayam di Indonesia, terutama yang berada di daerah perkotaan besar, dapat mempertimbangkan beberapa inovasi berikut:
- Sistem Kandang Otomatis: Otomatisasi kandang dapat meningkatkan efisiensi dalam pemberian pakan, pemantauan suhu, dan kelembapan kandang. Teknologi ini, yang sudah diterapkan secara luas di Amerika Serikat dan Brasil, membantu mengurangi biaya operasional sekaligus meningkatkan produktivitas.
- Praktik Keberlanjutan: Seperti yang dilakukan oleh Brasil, peternak Indonesia bisa menerapkan pengelolaan limbah dan penggunaan energi terbarukan. Langkah ini selain membantu menjaga lingkungan, juga meningkatkan nilai jual produk ayam yang ramah lingkungan.
Kesimpulan
Meskipun Indonesia baru menempati posisi ke-9 dalam daftar penghasil daging ayam global, potensi pengembangan masih sangat besar. Dukungan kebijakan nasional, adopsi teknologi modern, serta fokus pada keberlanjutan dapat membantu peternak Indonesia meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi kebutuhan domestik serta ekspor. Dengan memanfaatkan peluang ini, Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar unggas global yang semakin kompetitif
- Apa saja negara penghasil daging ayam terbesar di dunia?
- Apa potensi ekspor peternakan ayam Indonesia?
- Bagaimana cara meningkatkan efisiensi produksi peternakan ayam?
Baca Juga : Kandang Ayam 5 Lantai: Solusi Efisiensi untuk Peternakan Modern